Cermin Kesungguhan Para Salaf dalam Beribadah
Nu'aim bin hammad pernah menceritakan, " dahulu ibnul mubaarak apabila beliau membaca tentang hal hal yang menyentuh hati ( surga dan neraka), maka tingkah laku beliau menjadi berubah seakan akan beliau adalah banteng yang di sembelih atau sapi yang disembelih karna tangisan beliau. Tidak ada seorangpun diantara kami yang bertanya kepada beliau saat itu kecuali pasti di tolaknya
(lihat kitab aina nahnu min akhlaqi as salaf halaman 62 )
Diriwayatkan juga dari Asad bin Wada''ah bahwa beliau pernah menceritakan, " dahulu syaddad bin Aus apabila sedang berbaring diatas kasurnya untuk tidur, tubuhnya seakan akan seperti biji bijian diatas penggorengan , kemudian ia berkata, " Ya Allah, sesungguhnya neraka telah membuatku tidak bisa tidur" , lalu ia bangun untuk sholat
( Aina nahnu min akhlaaqi as salaf halaman 62)
Ada orang yang bertanya kepada al ahnaf, " Anda ini sudah tua, jika engkau puasa maka akan melemahkan tubuhmu. Namun beliau menjawab, " justru aku puasa ini sebagai bekal untuk perjalanan yang panjang. . .
( aina nahnu min akhlaaqis salaf halaman 59 )
Berkata ibrahim bin muhammad bin sufyan , aku pernah mendengar ashim bin 'isham al baihaqi menceritakan , " suatu malam aku pernah menginap di rumah imam Ahmad bin Hambal. Saat itu beliau mengambil air dan meletakkannya di tempatnya. Ketika pagi hari beliau melihat air masih seperti semula ( tidak berkurang). Lalu beliau kemudian berkata, Subhaanallah, seorang penuntut ilmu , namun tidak melakukan ibadah di malam hari !!!
(Aina nahnu min alkhlaaqi as salaf halaman62 )
Berkata abu 'awaanah : aku pernah melihat muhammad bin sirin di pasar. Tidaklah ada seorangpun yang melihat beliau kecuali orang itu pasti akan ingat kepada Allah
( lihat kitab siyar a'lamin nubala jilid 4 halaman 610 )
Berkata ibnu hajar al 'asqalani ketika menceritakan biografi ibrahim bin maimun ash shaaigh ( seorang imam dari generasi at ba'ut tabi'in ) dengan sanadnya, bahwasanya dahulu ibrahamin bin maimun (seorang tukang menempa logam) ketika mengayunkan palu sementara beliau saat itu mendengar seruan azan sholat, maka beliau tidak pernah menolak panggilan untuk sholat berjamaah ( yakni beliau langsung menghentikan pekerjaan dan segera menunaikan sholat)
( lihat kitab tahdzibut tahdzib oleh ibnu hajar 'asqalaaniy halaman 172-173)