Cermin Keikhlasan Para Salaf(bagian 8)



Ibnu faris pernah menceritakan tentang abu hasan al qaththani rahimahullah, beliau pernah bercerita, " aku pernah ditimpa penyakit pada mataku. Dan aku mengira (yakin) bahwa aku ditimpa sakit tersebut karna banyaknya aku berbicara ketika di perjalanan." Beliau menyakini bahwa sakit yang beliau derita disebabkan karna beliau menampakkan ilmunya (kepada manusia). Berkata adz dzahabi, rahimahullah, beliau telah benar, demi Allah, mereka ( salafus shalih), memiliki tujuan dan niat yang baik dan benar (dalam beribadah), - secara umum-, namun mereka takut  berbicara dan menampakkan ilmu dan keutamaan ( dirinya). Adapun di zaman sekarang, banyak yang berani berbicara ( dalam masalah agama) sementara ilmu mereka sangat kurang disertai pula dengan niat mereka yang buruk , kemudian sesungguhnya Allah akan membuka kedok mereka, dan Allah akan menampakkan kebodohan, hawa nafsu dan penyimpangan ilmu mereka 

( lihat kitab al ikhlash halaman 47 )

Istri hasan bin abi sinan pernah menceritakan tentang suaminya, " dahulu suamiku pernah mendatangiki di tempat tidurku kemudian beliau membujukku ( untuk tidur-pent) seperti seorang ibu yang sedang menimang bayinya. Ketika beliau telah mengetahui bahwa aku sudah tidur, maka ia menarik dirinya (bangkit) pelan pelan kemudian keluar. Kemudian beliau berdiri dan sholat malam. Istrinya berkata (melanjutkan cerita- pent) ( ketika beliau sudah seperti itu) aku langsung berkata kepadanya, ' wahai Abu Abdillah, betapa banyak ( sering) engkau menyiksa dirimu sendiri ? Kasihanilah dirimu. Maka hasan bin abi sinan langsung berkata kepada istrinya,  ' diamlah engkau, celaka engkau, hampir saja engkau membuat aku terkapar (terbaring) dan tidak bisa bangkit lagi walaupun sesaat ' "

( lihat kitab al ikhlash halaman 43 )

Berkata Ali bin Bakar al bashriy az zaahid, rahimahullah, " sungguh, aku bertemu dengan syaithan lebih aku sukai daripada bertemu dengan fulan, aku khawatir ketika bertemu dengan fulan, aku akan membuat buat agar amal sholihku terlihat indah dihadapannya, sehingga amal shalihku menjadi batal di pandangan Allah." Para salaf mereka takut untuk membuat buat amal sholih mereka terlihat indah  dihadapan manusia 

( lihat kitab al ikhlsash halaman 46 )

    Next Post Previous Post