Maha Suci Allah dari memiliki istri dan anak
Dahulu ada seorang raja nasrani mengirim surat kepada salah seorang khalifah kaum muslimin, ia meminta sang khalifah agar mengirim salah seorang ulama islam untuk berdebat denga ulama nashraniy. Maka sang Khalifah mengirim seorang ulama yang bernama Abu Bakr Albaqillani.
Setelah sampai di negeri sang nashraniy, pihak protokoler menyampaikan kepadannya,
jika engkau menghadap raja, Maka engkau harus memenuhi syarat syarat kami. Albaqillani Bertanya , " apa syarat kalian? , mereka menjawab, " engkau harus bersujud kepada raja, karna kami semua biasa bersujud kepada raja ketika kami mendatanginya. Dan jika engkau tidak mau bersujud kepadanya maka itu merupakan penghinaan terhadap raja.
al-Baqillani berkata, “Kalo begitu saya tidak mau menemui raja. Saya tidak akan bersujud kecuali kepada Allah.
” ketika mereka melihat Albaqillani tetap dengan pendiriannya, mereka berkata, tunggu sebentar, merekapun bertemu sang raja nashrani dan mengatakan, albaqillany tidak mau bersujud kepadamu, apakah dia diberikan masuk atau tidak? Raja mengatakan, izinkan dia masuk ! ,
namun mereka mengelabuhi albaqillani dengan meletakkan potongan papan dari kayu di tengah pintu masuk.
Sehingga al baqillani tidak bisa masuk dengan cara berdiri dan harus masuk dengan cara rukuk untuk menemui raja romawi. Ketika Al Baqillaniy datang , maka beliau melihat ada papan kayu ditengah pintu. Seketika, al baqillaniypun memahami maksud mereka , yakni agar dia masuk menemui raja dengan cara ruku'.Tidak masuk diakal jika pintu masuk menemui raja seperti itu. Ketika al baqillaniy melihat hal tersebut, maka beliaupun masuk dengan menghadap belakang ( bokongnya menghadap raja -pent). Dan ini merupakan bagus dan cemerlangnya pemahaman beliau serta cerdas dan pandainya beliau.
Ketika Albaqillaniy masuk menemui sang raja, maka tiba tiba beliau melihat didekat raja ada para pendeta dan pembesar nashrani yang akan mendebat beliau.
Beliaupun dengan tenang mendatangi mereka dan berkata kepada para pendeta, " bagaimana kabar kalian? Bagaimana kabar keluarga kalian? Bagaiamana kabar istri istri dan anak anak kalian ?.
Kemudia sang raja melihat al baqillaniy dengan pandangan keheranan (aneh) dan bertanya,
" benarkah engkau orang yang diutus oleh khalifah kalian untuk berdebat dengan para pendeta ?
Albqillaniy menjawab," iya betul" . Raja berkomentar ( dengan nada meremehkan) ," apakah tidak ada orang lain yang diutus selain dirimu?.
Al baqillaniypun bertanya, emangnya kenapa? , Raja menjawab, " hal ini merupakan perkara yang lumrah harusnya engkau tau bahwa para Pendeta itu tidak menikah. lalu bagaimana mungkin engkau bertanya tentang istri dan anak anak mereka? al baqillany bertanya lagi. Lau kenapa mereka tidak menikah???
Raja menjawab, (dengan bangga) " mereka, para pendeta itu suci dari memiliki anak dan istri.
Maka Al baqillanipun langsung berkata,
SUBHANALLAH ...( MahaSuci Allah)
Kalian mensucikan para pendeta ini dari memiliki istri dan anak-anak, Sementara Kalian tidak mensucikan Allah dari memiliki istri dan anak-anak ???? Kalian mengatkan Nabi 'Isa adalah anak Allah ???? Akhirnya mereka semua terdiam...
( Lihat kitab fabihudaahum iqtadih halaman 467-469)