Rahasia Kandungan Surat Al-Fatihah

 

Berkata Al Imam Ibnul Qayyiim Rahimahullah, Manusia mempunyai dua kemampuan (dalam dirinya), Kemampuan berfikir (ilmiah nazhariyyah ) dan kemampuan beramal ('amalaiyyah iradiyyah). Dan kebahagiaan seorang manusia hanya bisa diraih secara utuh dengan menyempurnakan kemampuan berpikir dan kemampuan beramal. Kesempurnaan kemampuan berfikir hanya dapat diperoleh dengan: 

 (1) mengetahui penciptanya 

(2) mengetahui nama dan sifat-sifat Nya 

(3) mengetahui jalan menuju kepadaNya 

(4) mengetahui bagaimana rintangan rintangan yang ada di jalan tersebut

 (5) mengetahui diri dan aibnya sendiri.

Melalui lima macam pengetahuan inilah kemampuan berfikir seseorang menjadi sempurna. Dan manusia yang paling mengetahui kelima ma'rifat ini adalah orang yang paling berilmu dan paling luas pengetahuannya. 

Sedangkan kesempurnaan kemampuan beramal hanya dapat diraih dengan menjaga dan menunaikan hak hak Allah dengan ikhlas, benar, baik, berkesinambungan, mengakui segala nikmat dariNya dan senantiasa merasa kurang dalam mempersembahkan ibadah kepadaNya. 

Bahkan merasa malu untuk menghadap kepada-Nya dengan mempersembahkan ibadahnya sebab ibadahnya masih belum memadai. Dan tidak ada jalan lain untuk menyempurnakan dua kemampuan diatas kecuali dengan pertolongan Allah. Ia sangat membutuhkan petunjuk yang lurus, yakni jalan yang ditunjukkan oleh para wali dan orang-orang terdekatNya agar ia tidak menyimpang dari jalan tersebut, baik disebabkan karna rusaknya kemampuan berfikir sehingga ia terjerumus ke dalam kesesatan ataupun disebabkan karna rusaknya kemampuan beramal yang mengakibatkan dirinya mendapat murka dari Allah 

Seseorang tidak akan meraih kebahagiaan secara sempurna kecuali dengan memiliki semua perkara diatas. Dan seluruh perkara tersebut terkandung dalam surat al Fatihah secara urut. 

Firman Allah:

 الحمد لله رب العالمين، الرحمن الرحيم، ملك يوم الدين " 

"segala puji bagi Allah Rabb semesta Alam, Yang Maha Pengasih, Maha penyayang, Pemilik hari pembalasan 

(Surat Al Fatihah :2-4)

mencakup pokok yang pertama, yaitu mengenal Rabb, Nama - NamaNya, sifat sifat Nya dan perbuatan perbuatanNya. Nama Nama Allah yang tertuang di dalam surat ini adalah pokok pokok asmaul husna, yakni Allah,  Ar Rabb, dan Ar Rahmaan. Nama Nya yang pertama  yakni " Allah" mengandung sifat sifat Uluhiyyah, namaNya yang kedua, yakni " Ar Rabb"  mengandung sifat Rububiyyah, dan namaNya yang ke tiga, yakni "Ar Rahmaan" mengandung sifat sifat kebaikan, kedermawanan, dan kebajikan. Dan semua nama Allah (lainnya)  memiliki pertautan makna dengan ketiga makna tersebut.

Sedangkan firman Allah: 

 إياك نعبد و إياك نستعين 

" Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan" (Al fatihah : 5 )

 mencakup pengetahuan tentang jalan yang mengantarkan seseorang kepada Allah. Jalan ini hanya bisa diperoleh dengan cara beribadah kepada Allah semata, yakni dengan melakukan sesuatu yang dicintai dan diridhaiNya ; dan dengan memohon pertolongan kepada-Nya dalam melaksanakan ibadah tersebut. 

Adapun firman Allah: 

 اهدنا الصراط المستقيم 

" tunjukilah kami jalan yang lurus", 

didalamnya terkandung penjelasan bahwa tidak ada jalan lain untuk meraih kebahagiaan kecuali dengan konsisten (istiqamah)  dalam menempuh jalan yang lurus tersebut. Dan tidak jalan lain baginya untuk tetap istiqamah kecuali dengan petunjuk dari RabbNya. Sebagaimana tidak ada jalan lain untuk beribadah kepada-Nya kecuali dengan pertolongan Nya, demikian pula tidak jalan baginya untuk istiqamah menempuh jalan tersebut kecuali dengan petunjukNya 

Dan firman-Nya:

 غير المغضوب عليهم ولا الضالين 

"bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat"

 berisi penjelasan tentang penyimpangan ke dua sisi jalan yang lurus tersebut. Dan penyimpangan ke salah satu sisi jalan yang lurus tersebut merupakan penyimpangan menuju kesesatan yang mengakibatkan rusaknya ilmu dan aqidah. Sedangkan penyimpangan ke sisi lainnya mengantarkan kepada  kemurkaan Allah yang disebabkan oleh rusaknya niat dan amal shalih. Maka bagian pertama surat Al Fatihah menjelaskan rahmat Allah, pertengahannya menjelaskan hidayah dariNya dan bagian akhir menjelaskan nikmatNya 

Besarnya nikmat yang diraih seorang hamba bergantung pada hidayah yang ia peroleh dan besarnya hidayah yang diperolehnya bergantung pada besarnya rahmat yang dikaruniakan kepadanya. Maka semua itu kembali kepada nikmat dan rahmat-Nya. Ni'mat dan rahmat adalah salah satu sifat yang identik dengan RububiyahNya. Artinya Allah pasti maha penyayang lagi pemberi nikmat. Selain itu, nikmat dan rahmat juga merupakan konsekuensi dari sifat uluhiyyah Nya. Artinya Allah tetap menjadi Ilah yang haq meskipun sebagian orang mengingkariNya dan orang-orang musyrik menyekutukanNya. 

Siapa saja yang dapat mewujudkan seluruh makna Al Fatihah dari segi ilmu, ma'rifat, amal maupun prilaku niscaya dia akan mendapatkan keberuntungan seutuhnya. Dan 'Ubudiyyahnya menjadi sama dengan Ubudiyyah yang dilakukan oleh hamba hamba pilihan yang derajatnya berada di atas derajat para ahli ibadah pada umumnya. Hanya kepada Allah kita memohon pertolongan 

(Fawaaidul Fawaaid hal.25- 27)


    Next Post Previous Post