Allah berfirman :
( وَلَوۡ بَسَطَ ٱللَّهُ ٱلرِّزۡقَ لِعِبَادِهِۦ لَبَغَوۡا۟ فِی ٱلۡأَرۡضِ وَلَـٰكِن یُنَزِّلُ بِقَدَرٍ مَّا یَشَاۤءُۚ إِنَّهُۥ بِعِبَادِهِۦ خَبِیرُۢ بَصِیرٌ)
Dan jikalau Allah melapangkan rezekikepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui (keadaan) hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat.
[Surat Asy-Syura 27]
Berkata Syaikh Muhammad bin Nashir As-Sa'di ketika menafsirkan ayat diatas:
Kemudian Allah menjelaskan bahwa diantara kelembutan Nya, Dia tidak melimpahkan dunia (harta benda) dengan melimpah yang dapat merusak agama mereka. Seraya berfirman,
" Dan jikalau Allah melapangkan rizki kepada hamba hamba-Nya, tentulah mereka akan melampaui batas di muka bumi," artinya mereka akan lalai dari ketaatan kepada Allah dan tenggelam dalam menikmati syahwat kehidupan dunia. Maka hal ini akan membuat mereka sibuk dengan apa yang disenangi oleh hawa nafsu mereka meskipun berupa maksiat dan kezaliman.
" Tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendakiNya dengan ukuran," sesuai dengan kelembutan dan hikmahNya. " Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui hamba hamba Nya lagi Maha melihat," sebagaimana yang disebutkan dalam salah satu riwayat (hadits qudsi) bahwasanya Allah berfirman, "
sesungguhnya diantara hamba hambaku ada orang yang tidak bisa memperbaiki imannya kecuali kekayaan, dan seandainya aku jadikan ia faqir niscaya kefaqiran itu akan merusaknya.
Dan sesungguhnya diantara hamba hambaKu ada orang yang tidak bisa memperbaiki imannya kecuali kefaqiran (kemiskinan), kalau sekiranya Aku menjadikannya kaya, niscaya kekayaan tersebut akan merusaknya dan diantara hamba hambaKu ada orang yang tidak akan bisa memperbaiki imannya kecuali kesehatan, dan kalau sekiranya aku menjadikannya sakit, niscaya penyakit itu akan merusaknya dan diantara hamba hamba Ku ada orang yang tidak bisa memperbaiki imannya kecuali sakit, jika aku menjadikannya sehat niscaya kesehatan itu akan merusaknya.
Sesungguhnya Aku mengatur urusan hamba hambaKu berdasarkan pengetahuanKu terhadap apa yang ada di dalam hati hati mereka. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui lagi Maha Melihat "
(diriwayatkan oleh ibnu abid dunya di dalam kitab al auliya no 1 dan abu ni'aim dalam kitab al hilyah, 8/318)(tafsiir as sa'di 1594)
Pernah ditanyakan kepada Abu Hazim rohimahulloh:"Apa hartamu?" Beliau menjawab: "Percaya dengan apa yang di tangan Alloh dan tidak berharap apa yang yang dimiliki manusia"
('Uyunul akhbar).