Ibnu Rojab Al-Hanbali pernah berkata, "
Hasad tertanam di tabiat manusia, yaitu manusia akan membenci jika ada seorangpun yang sejenis dengannya yang mengunggulinya dalam suatu keutamaan."
(Jaami'ul 'Uluum Wal Hikam halaman 260 )
Secara umum ada beberapa sebab munculnya sifad hasad yakni:
1. Permusuhan dan kebencian
2. Cinta dunia terutama terkait dengan kekuasaan dan kepemimpinan tanpa tujuan yang benar secara syar'i
3. Pelit untuk berbagi kebaikan kepada orang lain
4. Lemahnya iman dan lemahnya rasa takut dari sifat kesombongan dan permusuhan terhadap orang lain
5. Takut di saingi oleh orang lain dan takut tujuannya tidak tercapai
6. suka mencemooh (merendahkan) orang lain
(Lihat kitab At-Tashiil Li Ta'wil At-Tanziil Juz 'Amma fii Sual wa jawab, halaman 752-753)
Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata,
Sesungguhnya hasad adalah di antara penyakit kejiwaan (hati) . Inilah penyakit keumuman manusia. Tidak ada yang bisa lepas darinya kecuali sedikit sekali.
Oleh karena itu ada yang mengatakan,
" Setiap jasad tidaklah bisa lepas dari yang namanya hasad (iri). Namun orang yang berpenyakit (hati) akan menampakkannya. Sedangkan orang yang mulia (hatinya) akan menyembunyikannya.”
Ada yang bertanya pada Al Hasan Al Bashri, “Apakah orang beriman itu bisa hasad (iri)?” “Tidakkah engkau perhatikan bagaimana kisah Nabi Yusuf dan saudara-saudaranya?”, jawab beliau. Jadi selama hasad itu tidak ditampakkan pada tangan dan lisan, maka itu tidak membahayakanmu.
Barangsiapa yang mendapati pada dirinya penyakit ini (yaitu hasad), maka hiasilah dirinya dengan takwa dan sabar, serta hendaklah ia membenci sifat hasad tersebut pada dirinya.
(Majmu’ Al Fatawa, Ibnu Taimiyah, 10/124-125.)