Diriwayatkan, suatu hari Ibnu as-Samak menemui al-Rasyid. Saat itu Harun al-Rasyid meminta minum. Diberikanlah untuknya semangkok minuman. Ketika al rasyid mengambil minuman tersebut, Ibnu as-Samak berkata,
“Wahai Amirul Mukminin, seandainya Anda terhalangi (tidak bisa) meminum minuman ini dengan apa Anda akan membelinya?”
“Dengan setengah kerajaanku,” jawab al-Rasyid.
“Minumlah, semoga Allah memberimu ketenangan,” kata Ibnu as-Samak.
Setelah al-Rasyid selesai meminum air itu, Ibnu as-Samak kembali berkata,
“Seandainya air ini dihalangi (tidak bisa) keluar dari badan Anda, dengan apa Anda akan menebusnya agar ia bisa keluar?”
“Dengan seluruh wilayah kerajaanku,” jawab al-Rasyid.
Ibnu as-Samak melanjutkan,
“Sesungguhnya harga sebuah kerajaan hanya dengan seteguk air dan kencingnya."
Sungguh tidak pantas seorang berlomba-lomba memperebutkannya.
” Harun al-Rasyid pun menangis tersedu-sedu.
(Taarikh at thabari :8/357 dalam kitab Tarikh al-Khulafa, Hal. 468).
KIsah