Berkata al imam ibnul qayyim rahimahullah ta'ala :
" jika anda ingin mendapatkan manfaat dari Al Quran, maka berkonsentrasilah ketika membaca dan mendengarnya. Dengarkanlah baik-baik dan posisikanlah diri Anda sebagai orang yang diajak bicara oleh Allah. Sebab, Al Quran adalah pesan dari Allah untuk anda yang disampaikan melalui lisan RasulNya.
(Demikianlah yang diisyaratkan dalam) Firman Allah :
" Sungguh, pada yang demikian itu pasti terdapat peringatan bagi orang-orang yang mempunyai hati atau yang menggunakan pendengarannya, sedang dia menyaksikan (Al Quran surat Qaf :37).
Oleh karenanya, pengaruh yang sempurna dari peringatan al Quran sangat bergantung pada (tiga hal)
(1) sumber yang memberikan pengaruh,
(2) kelayakan objek yang menerima pengaruh dan
(3) terpenuhinya syarat dan tersingkirnya segala hal yang menghalangi munculnya pengaruh tersebut.
Dan ayat diatas menjelaskan semua itu dengan ungkapan yang sangat singkat, tetapi begitu jelas dan mendalam.
Firman Allah (dalam ayat diatas) :
إن في ذلك لذكرى
" Sungguh pada yang demikian itu pasti terdapat peringatan,"
mengisyaratkan semua hal yang diutarakan dari awal surat Qaf sampai ayat ini. Dan inilah yang disebut " sumber yang memberikan pengaruh".
Sementara firman Allah,
لمن كان له قلب,
" bagi orang orang yang mempunyai hati,"
menjelaskan " objek yang layak menerima pengaruh", yakni hati yang hidup dan mengenal Allah, sebagaimana firman Allah,
" Al Quran itu tidak lain merupakan pelajaran dan kitab yang jelas. Agar dia (Muhammad) memberi peringatan kepada orang orang yang hidup
(al Quran surat yasiin :69-70).
Yang dimaksud" kepada orang-orang yang hidup " dalam penggalan ayat diatas adalah mereka yang hidup hatinya.
Adapun firman Allah ,
أو ألقى السمع,
" atau yang menggunakan pendengarannya, "
maksudnya adalah ia memusatkan pendengarannya kepada ayat al Quran yang dibacakan. Konsentrasi pendengaran ini merupakan syarat untuk mendapatkan pengaruh dari bacaan al Quran tersebut.
Sedangkan firman Allah,
و هو شهيد,
" sedang dia menyaksikannya"
maknanya adalah menyaksikan dengan hati yang hadir (konsentrasi) tidak lalai.
Ibnu qutaibah menjelaskan,
" maksudnya dia menyimak kitabullah dengan hati yang konsentrasi dan memahami, tidak lalai dan lengah. Ayat ini mengisyaratkan bahwa hal yang dapat menghalangi pengaruh al Quran yaitu hati yang lalai dan tidak memahami ucapan yang ditujukan kepadanya, tidak menghayati dan merenungi apa apa yang disampaikan tersebut.
Apabila pemberi pengaruh (al quran) sudah terpenuhi dan objek yang akan dipengaruhi (hati yang hidup) sudah layak menerima pengaruh dan syarat untuk menerima pengaruh (konsentrasi) sudah terpenuhi serta penghalangnya (hati yang sibuk dan lalai dari menyimak makna quran) sudah disingkirkan, maka bisa dipastikan pengaruh al quran akan dapat diperoleh yakni mendapatkan manfaat dan mendapatkan peringatan
(Lihat Kitab Al-Fawaaid, Oleh Al Imam Ibnul Qayyim halaman 3-4)
Al Quran