Sebab Utama Dakwah Islam bisa berkembang
من أسباب نشر الدعوة في هذه الأمة على يد النبي عليه الصلاة والسلام:
"Di antara sebab tersebarnya dakwah di umat ini melalui tangan Nabi shallallāhu ‘alaihi wasallam adalah:"
سَلَامَةُ قَلْبِهِ، رَجُلٌ يُؤْذِيهِ فَيَعْفُو عَنْهُ،
*"Dikarenakan Kesucian hati beliau ;*
Dahulu ada seorang lelaki yang menyakiti beliau, maka beliau memaafkannya,"
يَطْلُبُ مِنْهُ مَالًا فَيُعْطِيهِ، ثُمَّ يَطْلُبُ السَّائِلُ مَالًا فَيُعْطِيهِ،
"Nabi pernah diminta harta oleh seseorang, maka beliau memberikannya; kemudian si peminta kembali meminta harta, dan beliau tetap memberinya,"
يَأْتِي قَوْمُهُ مِنْ مَكَّةَ إِلَى الْمَدِينَةِ لِيُقَاتِلُوهُ، وَلَمَّا تَمَكَّنَ مِنْ رِقَابِهِمْ يَصْفَحُ عَنْهُمْ وَيَعْفُو،
"Kaum Nabi datang dari Makkah ke Madinah untuk memerangi beliau, namun ketika beliau menguasai mereka, beliau malah memaafkan dan mengampuni mereka,"
يَمُوتُ عَدَدٌ مِنْ أَوْلَادِهِ سِتَّةٌ، وَمَعَ ذَلِكَ مَا قَالَ: تَشَاءَمْتُ بِسَبَبِ دَعْوَتِي لَكُمْ؛
"Ada enam orang anak Nabi wafat, namun beliau tidak pernah berkata:
'Aku merasa sial karena dakwahku kepada kalian';"
يَصْبِرُ؛ بَلْ يَتَفَاءَلُ وَيَقُولُ: «وَيُعْجِبُنِي الْفَأْلُ»
"Beliau bersabar; bahkan beliau berbaik sangka kepada Allah dan berkata:
'Wa yu‘jibunī al-fa’l'
(وَيُعْجِبُنِي الْفَأْلُ)
Aku menyukai optimisme
(kata-kata yang baik)."
(Lihat Syarh Al Arbain Nawawiyah halaman 180)
وَالْحَسَدُ هُوَ مِنْ أَسْبَابِ دُخُولِ النَّارِ،
*"Dan hasad adalah termasuk sebab yang menyebabkan seseorang masuk ke dalam neraka,"*
وَهُوَ مِنَ الذُّنُوبِ الأُولَى الَّتِي فُعِلَتْ فِي الأَرْضِ؛
"Hasad termasuk dosa pertama yang dilakukan di muka bumi;"
حَيْثُ قَتَلَ قَابِيلُ هَابِيلَ حَسَدًا،
*"Yaitu ketika Qābīl membunuh Hābīl karena hasad,"*
لَمَّا اشْتَعَلَتِ النَّارُ فِيمَا أَخْرَجَهُ لِلَّهِ،
"Ketika api menyala pada apa (shodaqoh) yang dia keluarkan untuk Allah,"
فَكَانَ فِي شَرْعِهِمْ: أَنَّ الرَّجُلَ يُخْرِجُ صَدَقَةَ مَالِهِ،
"Karna dalam syariat mereka dulu :
Ketika seseorang mengeluarkan sedekah dari hartanya,"
فَتَأْتِي نَارٌ،
إِذَا قُبِلَتْ؛ تَلْتَهِمْ صَدَقَتَهُ،
"Lalu datanglah api;
jika sedekahnya diterima oleh Allah, maka api itu akan melahap sedekahnya,"
وَإِذَا لَمْ تَلْتَهِمْ صَدَقَتَهُ؛ مَعْنَاهُ أَنَّ اللَّهَ لَمْ يَتَقَبَّلْ مِنْهُ ذَلِكَ الْعَمَلَ،
"Dan jika api itu tidak melahap sedekahnya, maka artinya Allah tidak menerima amal shodaqoh tersebut,"
فَلَمَّا قُبِلَتْ صَدَقَةُ هَابِيلَ، أَتَى قَابِيلُ فَقَتَلَ هَابِيلَ،
"Maka ketika sedekahnya Hābīl yang diterima oleh Allah, maka datanglah Qābīl lalu membunuh Hābīl," ( Karna Hasad)
فَكَانَ جَزَاؤُهُ: أَنَّهُ «لَا تُقْتَلُ نَفْسٌ ظُلْمًا إِلَّا كَانَ عَلَى ابْنِ آدَمَ الْأَوَّلِ كِفْلٌ مِنْ دَمِهَا،
"Maka hukuman untuk Qabil adalah:
*" Tidaklah satu jiwa dibunuh secara zalim kecuali anak Adam yang pertama mendapatkan bagian dari darahnya,”"*
لِأَنَّهُ أَوَّلُ مَنْ سَنَّ الْقَتْلَ»،
"Karena dialah Qabil orang pertama yang mencontohkan pembunuhan itu,”
لِأَنَّهُ حَسَدَ أَخَاهُ،
*"Karena ia telah hasad kepada saudaranya,"*
فَبَعَثَ اللَّهُ غُرَابًا يَبْحَثُ فِي الأَرْضِ، لِيُرِيَهُ كَيْفَ يُوَارِي سَوْءَةَ أَخِيهِ
"Maka Allah mengutus seekor burung gagak yang mengais-ngais di tanah, untuk memperlihatkan kepada qabil bagaimana cara menguburkan jasad saudaranya."
(Surat Al-Mā’idah: 31)
مِنْ أَخَسِّ الطُّيُورِ الْغُرَابُ وَمُؤْذٍ، وَأَمَرَ النَّبِيُّ ﷺ بِقَتْلِهِ فِي الْحِلِّ وَالْحَرَمِ
"Di antara burung yang paling hina adalah burung gagak dan ia adalah burung yang menyakiti ( menggangu),dan Nabi ﷺ memerintahkan untuk membunuhnya baik di tanah halal maupun haram,"
فَبَعَثَ اللَّهُ أَسْوَأَ الطُّيُورِ لِيُرِيَهُ كَيْفَ يَدْفِنُ أَخَاهُ؛
"Maka Allah mengutus burung yang paling buruk untuk memperlihatkan kepada Qabil bagaimana cara menguburkan saudaranya;"
لِأَنَّهُ فَعَلَ فِعْلًا قَبِيحًا، فَأَرْسَلَ إِلَيْهِ ذَلِكَ الطَّيْرَ الْقَبِيحَ، وَالْجَزَاءُ مِنْ جِنْسِ الْعَمَلِ.
"Karena ia telah melakukan perbuatan yang keji, maka dikirimkan kepadanya burung yang buruk tersebut.
Dan balasan itu sesuai dengan jenis perbuatan."
وَالَّذِي أَخْرَجَ إِبْلِيسَ مِنَ الْجَنَّةِ حَسَدُهُ بَعْدَ أَنْ اسْتَكْبَرَ؛
*"Yang menyebabkan Iblis terusir dari surga adalah karna sifat hasadnya setelah ia menyombongkan diri;"*
﴿قَالَ أَنَا خَيْرٌ مِنْهُ، خَلَقْتَنِي مِنْ نَارٍ، وَخَلَقْتَهُ مِنْ طِينٍ﴾
[الأعراف: ١٢]،
"( Iblis Berkata) :
'Aku lebih baik daripadanya, Engkau ciptakan aku dari api, dan Engkau ciptakan dia dari tanah.” [Al-A’rāf: 12]"
حَسَدَ آدَمَ، فَيَجِبُ عَلَى الْمُسْلِمِ أَنْ يُنَزِّهَ قَلْبَهُ مِنَ الْحَسَدِ.
*"Iblis hasad kepada Adam*
maka wajib bagi seorang Muslim untuk membersihkan hatinya dari sifat hasad."
وَمِنْ أَخَصِّ صِفَاتِ الرُّسُلِ سَلَامَةُ صُدُورِهِمْ؛
"Dan termasuk sifat paling khas dari para rasul adalah bersihnya hati mereka ( dari penyakit)
قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَنْ إِبْرَاهِيمَ:
﴿إِذْ جَاءَ رَبَّهُ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ﴾ [الصافات: ٨٤]؛
"Allah ‘Azza wa Jalla berfirman tentang Ibrāhīm:
Ketika ia datang kepada Rabb-nya dengan hati yang bersih
[Ash-Shaffāt: 84];"
يَعْنِي: سَلِيمٌ مِنَ الشِّرْكِ وَالْبِدَعِ، وَمِنَ الْغِلِّ - فِيمَا يَخُصُّ الْمَخْلُوقِينَ -.
"Artinya:
bersih dari kesyirikan dan bid‘ah, serta bersih dari kedengkian terhadap makhluk."
*( Syarh Al Arbain An Nawawi, Syarh Mutun thalibil Ilmi halaman : 178-179)*