Ucapan Salafus Shalih lebih berguna karna ini

 


Dari Abdullah bin al Mubaarak diriwayatkan bahwa beliau pernah menceritakan, 

" Hamdun bin Ahmad pernah ditanya, ' mengapa ucapan ulama salaf lebih berguna dari ucapan kita? ' , beliau menjawab, '

 karna mereka ( ulama salaf ) berbicara untuk kemuliaan islam, keselamatan jiwa dan untuk mencari keridhoan Ar Rahman ( Allah ).

 Sedangkan kita berbicara untuk kemuliaan diri, mencari dunia, dan untuk mencari keridhoan manusia. ' " 

( Lihat kitab aina nahnu min akhlaaqis salaf halaman 15 )

Dari yasaar , yusuf bin asbath pernah berkata kepadaku, 

" hendaklah kalian mempelajari bagaimana agar amal sholih itu sehat (selamat) dari penyakitnya, karna sesungguhnya aku telah mempelajarinya selama dua puluh dua ( 22 ) tahun

 ( Ta'thiirul anfaas min hadiitsil ikhlash halaman  545 )

Dari Yahya bin Abi Katsir, ( beliau pernah berkata)

"  Hendaklah kalian mempelajari tentang (fiqh) niat, karna niat itu lebih sampai ( kepada Allah) dari pada sekedar amal 

( Tazkiyatun Nufuus  halaman 20 )

Sufyan bin Dinar rahimahullah berkisah, 

"Aku bertanya kepada Abu Basyir , ' Ceritakan kepadaku seperti apakah amalan orang-orang sebelum kita?' Beliau pun menjawab, 'Mereka adalah orang-orang yang sedikit beramal akan tetapi banyak pahalanya.
Aku bertanya, 

'Mengapa bisa demikian?' Beliau menjawab, 

'Hal tersebut dikarenakan selamatnya dada-dada mereka (dari berbagai penyakit hati)."

 (Az-Zuhd, Hannad As-Sarri 2/600 )

Berkata sufyan ats tsauri rahimahullah :
 tidak ada sesuatu yang paling sulit untuk aku obati daripada niatku, karna niat dalam diriku selalu berbolak balik. "

 (ikhlas wan niyyah hal. 65 dalam kitab al ikhlas halaman 41). 

Berkata Ibnul Mubaarak Rahimahullah, "

 Betapa banyak amalan yang kecil menjadi besar (pahalanya) karena sebab niat. Dan betapa banyak amalan yang besar menjadi kecil (pahalanya) karena sebab niat.”*

( Jaami'ul 'uluum wal Hikam (1/13) dalam kitab al ikhlash halaman 23 )

Dahulu, diantara doa yang dipanjatkan oleh Mutharrif bin 'abdillah adalah : 

" . . . Ya Allah aku meminta ampun kepadamu dari suatu amal shalih yang aku menyangka bahwa itu aku lakukan untuk mengharap wajah Mu, kemudian dari lubuk hatiku ternyata amalan itu telah tercampur (terkontaminasi) dengan sesuatu yang telah engkau  ketahui."

( Kitab al Ikhlash halaman  41 )

Next Post Previous Post