Menyembunyikan amal shalih yang Sunnah untuk disembunyikan adalah diantara sebab keikhlasan

 



Keikhlasan memiliki tanda tanda ( ciri ciri ) yang akan tanpak pada seorang hamba yang ikhlash sebagaimana telah disebutkan oleh para ulama, diantaranya, 

" mereka tidak suka untuk terkenal, tidak suka dipuji dan disanjung, benar benar semangat beramal untuk agama Allah. Segera beramal shalih dan hanya mengharapkan ganjaran pahala dari Allah, bersabar , selalu sabar menghadapi musibah dan tidak pernah mengeluh, 

amat bergairah untuk menyembunyikan amal shaleh ( yang Sunnah di sembunyikan-pent), berusaha menyempurnakan amal shalihnya ketika sedang sendirian . Memperbanyak amal sholehnya ketika sendirian. Amal sholihnya ketika sendirian lebih besar dari pada amal sholihnya ketika terang terangan. Ini semua adalah diantara ciri ciri keikhlasan seseorang . 

Namun berhati hatilah wahai saudaraku sesama muslim, siapa saja yang mempersaksikan dirinya adalah orang yang ikhlash, maka keikhlasan nya tersebut masih butuh kepada ikhlas lagi

( Kitab al ikhlash halaman 51 ) 

Rasulullah ﷺ bersabda,

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْعَبْدَ التَّقِيَّ الْغَنِيَّ الْخَفِيَّ

‘. . .Sesungguhnya Allah mencintai seorang hamba yang bertakwa, yang kaya ( hati/qona'ah) dan yang tersembunyi’.”

 ( HR Muslim no.2965)


Umar bin Khaththab radhiyallahu ‘anhu dahulu pernah keluar di tengah kegelapan malam, lalu dilihat oleh Thalhah. Umar memasuki sebuah rumah lalu masuk ke rumah lainnya.

Pada keesokan harinya Thalhah pergi kerumah itu, ternyata didalamnya ia mendapati seorang nenek yang buta dan lumpuh. Ia (thalhah) bertanya, “Mengapa orang itu (umar) datang kepadamu?” Nenek itu menjawab, “Ia secara rutin mendatangiku semenjak begini dan begini, untuk mengurusku dan menghilangkan kesusahanku.”

Lalu Thalhah bergumam sendiri, 

“Celaka kau Thalhah, apakah engkau hendak mencari-cari kesalahan Umar?!”

(Hilyatul Auliya jilid satu halaman 48).


Dari Abu hamzah ats Tsumali, dia pernah menceritakan :" dahulu Ali bin Husain biasa memanggul karung roti (makanan)  setiap malam untuk disedekahkan. Dan beliau berkata, " sesungguhnya sedekah yang dilakukan secara diam-diam dapat memadamkan kemurkaan Allah."  Dari Amr bin tsabit dia berkata, " tatkala Ali bin Husain wafat, maka orang-orangpun memandikannya kemudian mereka melihat bekas bekas menghitam di punggung beliau. Mereka lantas bertanya, bekas apa ini?? Sebagian mereka menjawab, beliau biasa memanggul karung gandum di malam hari untuk dibagikan kepada fakir miskin dari penduduk madinah.

 " Dari ibnu Aisyah, dia berkata, ayahku pernah berkata,"  aku pernah mendengar penduduk madinah mengatakan, kami terus menerus mendapatkan sedekah misterius hingga Ali bin husain wafat 

(kitab aina nahnu min akhlaaqi as salaf :9)


Hasan al bashriy pernah menceritakan kesungguhan salaf dalam menyembunyikan amal shalihnya, 

" sesungguhnya dahulu ada seseorang yang telah khatam (hafal)  al quran namun tidak diketahui oleh tetangganya, ada juga seseorang yang sangat faqih (berilmu) namun tidak ada satupun manusia yang mengetahuinya, ada juga seseorang yang shalat dirumahnya sangat lama padahal ada tamu yang menginap di rumahnya namun tamu tersebut tidak tahu samasekali. . 

(kitab al ikhlash halaman 42)

Muhammad bin wasi' rahimahullah pernah menceritakan,  sungguh, dahulu ada seseorang yang menangis (karna Allah)  selama  dua puluh tahun namun istrinya tidak pernah mengetahuinya. 

Beliau juga berkata,,  sungguh aku mendapati seseorang yang tidur  satu bantal dengan istrinya sementara air matanya mengalir di pipinya namun istrinya tidak mengetahuinya sama sekali.  Aku juga mengetahui  ada seseorang yang shalat berjamaah pada suatu kaum pada satu shaf,  sementara air matanya mengalir di pipinya (menangis karna Allah - pent) namun jamaah disampingnya tidak tahu sama sekali 

(hilyatul auliya : 2/347 dalam kitab al ikhlash halaman 48)


Berkata Sufyan Ats Tsauriy, 

" Semua amal sholih yang aku menampakkannya ( dihadapan manusia), maka aku tidak pernah menganggapnya sebagai amal shalihku sedikitpun. Karna orang orang yang seperti kita ini lemah untuk meraih  keikhlashan ketika ada manusia melihatnya beramal sholih." 

(Ta'thiirul anfaas min hadiitsil ikhlash halaman 232 )

Berkata Imam Asy Syafi'i Rahimahullah, 

" hendaklah seseorang yang memiliki ilmu untuk memiliki amal sholih (amalan sunnah) yang tersembunyi (yang mengetahuinya) antara dirinya dengan Allah saja, karna semua amal yang ditampakkan dihadapan manusia berupa ilmu dan amal sholih sedikit manfaatnya di akhirat kelak ." 

(Ta'thiirul anfaas min hadiitsil ikhlash halaman 232 )



Next Post Previous Post