Cermin Keikhlasan Para Salaf (Bagian 2)
Pada suatu malam di kota bagdad salah seorang wanita mendatangi Ahmad bin Mahdi (seorang ulama). Wanita ini menceritakan kalau dia ada salah seorang warga dan telah diuji (oleh Allah). Dia kemudian berkata, " dengan nama Allah aku minta tolong agar engkau menutup aibku. Sungguh aku benar-benar tidak menyukai hal ini, aku telah hamil (karena diperkosa), dan janganlah engkau mencemarkan nama baikku. Aku sudah memberitahu orang orang kalau engkau adalah suamiku. Maka Ahmad pun terdiam. Setelah beberapa hari kemudian, datanglah kepala desa dan tetangga kerumah Ahmad untuk mengucapkan selamat atas lahirnya anak. Maka sang alim pun menampakkan kegembiraan. Dan ia mengirim dua dinar sebagai nafkah untuk wanita tersebut. Demikianlah setiap bulannya, dia memberikannya dua dinar sehingga anak tersebut berumur dua tahun. Namun setelah itu, bayi itu meninggal, maka orang-orang pun datang kepada sang alim dan ia menampakkan kesedihan dan kepasrahan.
Setelah beberapa hari , wanita itu mendatangi Ahmad dengan membawa emas dan berkata, " semoga Allah menutup aibmu, ambillah emas anda" (imbalan). Maka ahmad berkata dinar dinar ini adalah pemberianku untuk si kecil dan sekarang engkaulah yang mewarisinya"
(lihat kitab tadzkiratul huffaz jilid 2 halaman 598)