Tanda diterimanya ibadah puasa seseorang

 


Puasa di bulan ramadhan akan menjadikan seseorang diampuni dosa dosanya yang telah lalu. Dan orang orang yang berpuasa akan disempurnakan pahala mereka pada hari raya idul fithri. Dan itu adalah hari deberikannya ganjaran ( hadiah). Maka, kembali melakukan puasa (sunnah) setelah ramadhan merupakan bentuk syukur atas  nikmat tersebut. 

Tidak ada nikmat yang paling  agung daripada nikmat diampuninya dosa dosa seseorang. Sebagaina Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berdiri (melakukan sholat malam) sampai sampai kedua kaki Nabi menjadi membengkak. Kemudian ditanyakan kepada beliau, : mengapa engkau melakukan demikian ( sholat malam) padahal Allah telah mengampuni dosa dosamu yang telah lalu dan dosa dosa yang akan datang ?? Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab, " 

 tidakkah aku menjadi hamba yang bersyukur ??

 ( lihat kita lathoiful ma'arif halaman  394 )


Diantara bentuk syukur seorang hamba kepada Robbnya atas taufik dan pertolonga yang Allah berikan kepadanya untuk berpuasa dibulan ramadhan dan juga atas ampunan yang diberikan oleh Allah kepadanya adalah dengan berpuasa (sunnah setelah ramadhan) sebagai bentuk rasa syukur atas ( nikmat) tersebut.  

Dahulu sebagian salafus shalih jika mereka diberikan taufik oleh Allah untuk melakukan sholat malam maka mereka akan berpuasa di siang harinya sebagai bentuk syukur atas taufik sholat malam yang diberikan oleh Allah kepada mereka. . . ( lathoiful ma'aarif halaman 395 )


Membiaskan puasa ( sunnah) setelah berpuasa di bulan ramadhan adalah tanda diterimanya ibadah puasa ramadhan seseorang.

Sesungguhnya Allah subhaanahu wa ta'aala jika menerima amal ibadah seorang hamba , maka Allah akan memberikan taufik kepadanya untuk melakukan ibadah lagi setelah bulan ramadhan. 

Sebagaimana perkataan sebagian ( salafus shalih) dahulu:

 "  Pahala dari kebaikan adalah melakukan kebaiakan setelahnya ."  

Maka barangsiapa yang melakukan kebaikan, kemudian mengikutinya dengan kebaikan lagi setelahnya, maka itu adalah tanda diterimanya amal kebaikan yang pertama tersebut.  

Sebaagaimana siapa saja yang melakukan amal kebaikan ( amal shalih) kemudian ia mengikutinya dengan  melakukan keburukan setelahnya, maka itu adalah tanda bahwa amal kebaikannya ditolak dan tidak diterima oleh Allah

( lihat kitab lathaaiful ma'aarif halaman 394)

Previous Post